Kita, Di Peristirahatan Sementara
Kembali teringat ketika malam itu Kita terduduk di lobi hotel. Malam terakhir di Kota Kembang, lebih dari 70% perjalanan itu dilalui. Rute perjalanan yang tertuang dalam Program Kerja di tahun 2013-2014.
Wajahmu baru kulihat, tapi namamu telah beberapa kali kudengar. Hal pertama yang paling melekat di memori adalah suaramu, khas & menenangkan. Sorot mata yang seakan perlahan menjinakkan sisi liarku. Ingin rasanya lebih dekat, jauh lebih dekat. Kutanya pin, twitter & semua jalur yang bisa menghubungkanku denganmu & ternyata kau sudah cukup lama ada di kontak & beberapa sosmed lainnya. Oh God.
Tak dapat kuingat apa saja yang kita bicarakan dimalam itu. Yang pasti tubuhku masih ingin bersandar di sana untuk waktu yang lebih lama. Kala itu, sekitar 5 bulan yang lalu. Saat ini, dirasa rindu akan sorot mata & getar suara itu, mengapa begini? Ais, biarlah.
Wajahmu baru kulihat, tapi namamu telah beberapa kali kudengar. Hal pertama yang paling melekat di memori adalah suaramu, khas & menenangkan. Sorot mata yang seakan perlahan menjinakkan sisi liarku. Ingin rasanya lebih dekat, jauh lebih dekat. Kutanya pin, twitter & semua jalur yang bisa menghubungkanku denganmu & ternyata kau sudah cukup lama ada di kontak & beberapa sosmed lainnya. Oh God.
Tak dapat kuingat apa saja yang kita bicarakan dimalam itu. Yang pasti tubuhku masih ingin bersandar di sana untuk waktu yang lebih lama. Kala itu, sekitar 5 bulan yang lalu. Saat ini, dirasa rindu akan sorot mata & getar suara itu, mengapa begini? Ais, biarlah.
No comments:
Post a Comment