Tahap Uji Aplikasi

Apa yang harus dilakukan pada saat pengujian sebuah aplikasi ? pada umumnya ada sesi waktu khusus bagi si klien (pengguna) untuk melakukan pengujian dan mencatat berbagai permasalahan yang terjadi. Biasanya peran ini diemban oleh sang QC (Quality Control).

Pada umumnya, permasalahan-permasalahan yang muncul bisa dikategorisasikan sebagai berikut:

  1. Cara melakukan sesuatu (howto)
  2. Setiap kali pembuatan aplikasi, idealnya si pembuat aplikasi membuatkan dokumentasi baik itu user guide maupun technical guide. Panduan yang sudah dibuat pun tidak akan lengkap 100%, bisa jadi pada saat pengujian ada bagian-bagian yang ketinggalan untuk dimasukkan ke dalam panduan. Disinilah perlunya document versioning.
    Kekurangan fitur yang sudah ada (bug)
    Mencatat apa saja yang kurang dari fitur-fitur aplikasi yang sudah tersedia. Disinilah pengujian fungsi-fungsi di setiap modul aplikasi dilakukan. Sebaiknya peran ini dilakukan oleh orang awam yang tidak faham teknis, karena perspektif pengguna awam yang harus diutamakan untuk menilai kebergunaan dan kemudahan penggunaan aplikasi.
  3. Aturan main (rule)
  4. Disini bicara tentang aturan dan prosedur (SOP) aplikasi. Disini biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung kompleksitas manajemen user yang disiapkan. Permasalahan sering muncul di sebuah institusi yang memiliki banyak divisi/bagian terutama pada saat terjadi aktifitas lintas divisi.
  5. Fitur yang belum tersedia (needs)
  6. Selengkap apapun desain sistem yang dibuat, kemungkinan adanya fitur aplikasi yang belum terpenuhi akan selalu ada yang ditemukan oleh pengguna awam yang tidak terlibat dalam proses perancangan. Di bagian ini bisa menjadi inputan untuk penyempurnaan aplikasi di tahap berikutnya.
  7. Kelengkapan Dokumentasi
  8. Pastikan bahwa dokumentasi harus lengkap, meliputi user guide, technical guide, design system, requirement, User Acceptance Test (UAT), System Integration Testing (SIT), training module dll.

No comments:

Post a Comment